ninja =p

Rabu, 13 Juli 2011

Proposal Jarkom

PROPOSAL
REKAYASA SISTEM JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL HOTSPOT PADA SMA St. BERNARDUS BERBASIS OTENTIKASI PENGGUNA






Disusun Oleh
Kelompok 6 :
1. Sri Kumala Dewi 10.240.0055
2. Sri Desi Wulansari 10.240.0034
3. Tri Susi Susanti 10.240.0052
4. Irma Cahyaningsih 10.240.0043
5. Solikha Tunnisak 10.240.0072




SMA SANTO BERNARDUS PEKALONGAN
2011

A. Latar Belakang
Pemakaian internet sebagai media untuk memperoleh informasi secara cepat,mudah dan efisien telah menjadi salah satu kebutuhan bagi berbagai kalangan. Didunia pendidikan pemanfaatan internet dapat diaplikasikan dengan menggunakan jaringan kabel atau jaringan tanpa kabel (wireless).
Adanya internet di SMA St. Bernardus memungkinkan setiap guru dan murid serta tamu dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber diseluruh dunia secara cepat, sehingga transfer pengetahuan dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
SMA St. Bernardus merupakan salah satu sekolah yang membutuhkan jaringan wireless untuk bisa memberikan fasilitas internet kepada siswa, guru, dan tamu.
Hal ini dikarenakan kebutuhan akan akses internet semakin meningkat baik guru maupun muridnya. salah satu cara untuk memberikan fasilitas internet adalah dengan membangun jaringan wireless yang menggunakan hotspot.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah
Membuat desain jaringan tanpa kabel (wireless) dengan menggunakan teknologi hotspot untuk dapat mengakses data secara cepat dan mudah yang dibutuhkan oleh siswa, guru serta tamu.
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan adalah
• Bagi semua siswa memudahkan dalam mengakses internet secara cepat.
• Bagi guru dapat mencari materi pembelajaran dengan mudah dan efisien.
• Bagi tamu dapat mengakses internet dengan mudah.




D. Tinjauan pustaka
Peralatan yang digunakan didalam pembuatan hotspot di area SMA St. BERNARDUS :
1. Access Point
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat free dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor.
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server.
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA).
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses, dll.
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:
1. Pengelolaan user
2. Pengelolaan akses
3. Proxy dan Firewall
4. Pengelolaan authentifikasi
5. Mencatat log/history akses
6. Menyediakan fitur billing



Gambar Acces Point


2. ANTENA
Antena berfungsi untuk mengumpulkan sinyal radio, dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Umumnya antena yang digunakan pada teleskop radio berbentuk dipol atau parabola. Namun tidak jarang antena yang digunakan berbentuk yagi, yaitu antena yang biasa digunakan untuk menerima siaran televisi terestrial. Pemilihan jenis antena didasarkan pada panjang gelombang atau frekuensi yang ingin diamati. Antena dipol biasanya digunakan untuk pengamatan pada daerah high frequency (HF) dan very high frequency (VHF). Antenna yagi biasanya digunakan untuk pengamatan pada sebagian kecil daerah ultra high frequency (UHF), sedikit diatas VHF. Sedangkan untuk pengamatan pada sebagian besar daerah UHF dan frekuensi yang lebih tinggi lagi, umumnya menggunakan antena berbentuk parabola.
Antena omni-directional (Dipole)
Pada gambar 5.1 ditunjukkan suatu radiasi dari antenna dipole yang dikonsentrasikan ke dalam suatu daerah yang terlihat seperti donat, dengan posisi antenna dipole yang vertkal yang disebut dengan “hole” dari “donat”. Sinyal dari suatu antenna omni-directional radiasinya 360 derajat. Penguatan tertinggi, terlihat saat tekanan berada di puncak bagian donat.


Gambar 5.1 Antena Donat Dipole

Radiasi dari antenna dipole sama-sama dalam semua arah di setiap sumbu axis-nya, tetapi radiasinya tidak terlalu panjang dari kawatnya sendiri. Gambar bagian samping dari radiator antenna dipole seperti gelombang radiasi pada gambar 5.2. Gambar ini juga mengilustrasikan bentuk antena dipole ”gambar 8” dalam bentuk-bentuk radiasinya jika digambarkan dari samping seperti antena yang tegak lurus.




Gambar 5.2 Gambar Samping Antena Dipole



Gambar 5.5 Cakupan area dengan penguatan terbesar dari antena omni-directional

Antena omni-directional umumnya digunakan untuk desain point-to-multipoint dengan menggunakan topologi star (Lihat gambar 5.6).


Gambar 5.6 Hubungan Point-to-multipoint




Antena yang digunakan adalah
Antena Omni Slotted 2.4GHz 19dBi 360″
Omni Slotted Antenna ini merupakan salah satu antenna omnidirectional untuk memancarkan signal Wireless Lan 2,4 GHz baik type B atau G kesegala arah dengan polarisasi horizontal. Memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan jangkauan yang lebih jauh. Karena kehandalannya, maka antenna ini sangat cocok digunakan untuk antenna WISP, maupun antenna Rt-Rw Net anda.
Spesifikasi:
* Frekwensi : 2.4-2.5 GHz
* Azimuth : 360 Degree
* Gain : 19 dBi
* Polarisasi : Horizontal
* Aplication : Outdoor Long directional Connection
* Beam width : 30*H, 25*V
* VSWR : <1.24
* Impedance : 50 Ohm
* Dimension :147 Cm x 10 Cm x 4,6 Cm
* Berat : 2,5 Kg
* Connector : N TYPE Female
Isi Paket:
* Antenna
* Bracket Antenna
Pemasangan:
Pemasangan antenna ini relatif mudah, seperti pemasangan antenna yang lain. Hanya saja karena antenna ini memiliki polarisasi Horizontal, maka antenna klien pun harus dipasang secara horizontal pula seperti gambar dibawah.


3. TP-LINK TL-WN821N

TP-LINK TL-WN821N Wireless N USB Adapter sesuai dengan IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, dan standar IEEE 802.11b. Laju transmisi nirkabel dapat mencapai hingga 300Mbps. Adaptor menggunakan teknologi MIMO dan telah Antena internal Intelligent memberikan lebih baik kinerja nirkabel, laju transmisi, stabilitas dan cakupan. Pada saat yang sama, teknologi CCA otomatis menghindari konflik saluran menggunakan fitur channel seleksi. Produk ini mendukung enkripsi 64/128-bit WEP, serta enkripsi WPA/WPA2 dan WPA-PSK/WPA2-PSK dan mekanisme selain (Secure Quick Setup) fitur QSS adaptor, yang memungkinkan pengguna untuk keamanan setup cepat dan mudah nirkabel . Produk ini juga dapat secara bersamaan mengoperasikan aplikasi bandwidth intensif seperti suara, dan video. Aplikasi yang menggunakan banyak bandwidth yang sensitif terhadap gangguan seperti aplikasi suara dan video diberikan prioritas dalam rangka untuk menjamin kualitas. Ia juga bekerja dengan baik dengan 11g lainnya dan produk protokol 11n nirkabel.
• 300Mbps Wireless transmission rate
• MIMO technology with stronger signal penetration strength, wider wireless coverage, providing better performance and stability
• CCA technology automatically avoids channel conflicts using its channel selection feature
• Compatible with 11g and 11b equipment, Intel Centrino Compatibility tested


Software Specification
Standards IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b, CSMA/CA with ACK
Wireless Signal Rates With Automatic Fallback 11n: Up to 300Mbps(dynamic)
11g: Up to 54Mbps(dynamic)
11b: Up to 11Mbps(dynamic)
Frequency Range 2.4-2.4835GHz
Wireless Transmit Power 20dBm (max. EIRP)
Modulation Type OFDM/CCK/16-QAM/64-QAM
Receiver Sensitivity 270M: -68dBm@10% PER
130M: -68dBm@10% PER
108M: -68dBm@10% PER
54M: -68dBm@10% PER
11M: -85dBm@8% PER
6M: -88dBm@10% PER
1M: -90dBm@8% PER
Security 64/128 bit WEP, WPA/WPA2, WPA-PSK/WPA2-PSK (TKIP/AES)
Support Operating System Windows 7(32/64bits), Windows Vista(32/64bits), Windows XP(32/64bits), Windows 2000

Hardware Specification
Interface USB 2.0 Hi-Speed
Antenna Type Internal Omni-directional Antennas
Certifications CE, FCC
Operating temperature 0°C~40°C (32?~104?)
Storage temperature -40°C~70°C (-40?~158?)
Relative humidity 10% ~ 90%, non condensation
Storage Humidity 5%~95% non-condensing
Dimensions 3.4 x 1.0 x 0.5 in. (86 x 26 x 12mm)


OTENTIKASI PADA APLIKASI BERBASIS WEB
Sekarang ini , teknologi informasi sedang berkembang dengan pesat yang memungkinkan semua orang dapat berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak ribuan kilometer. Data yang dikirimkan itu menggunakan jalur transmisi telekomunikasi yang belum tentu terjamin keamananya. Bila data yang sedang dikirim melalui media transmisi itu dicuri atau diubah oleh penyadap dan cracker untuk kepentingan tertentu. Hal ini sedang menjadi masalah bagi dunia telekomunikasi terutama dalam pengiriman data penting yang memerlukan kerahasiaan tinggi seperti informasi intelijen kemeliteran, keuangan bank, informasi rahasia negara dan informasi penting lainnya.
Berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi yang handal dan tidak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data.
Untuk mengatasi masalah itu digunakan otentikasi untuk melindungi data dan informasi pada sistem komputer, agar tidak digunakan atau dimodifikasi orang yang tidak di otorisasi.bahwa informasi di sistem komputer hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi tetap menjaga konsistensi dan keutuhan data di sistem.
Authentification adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem, nama dan password dari user di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut. Autorisasi ini di set up oleh administrator, webmaster atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka yang ditunjuk di sistem tersebut. Untuk proses ini masing-masing user akan di cek dari data yang diberikannya seperti nama, password serta hal-hal lainnya yang tidak tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan, lokasi yang diperbolehkan.
Selain itu authentification juga merupakan salah satu dari banyak metode yang digunakan untuk menyediakan bukti bahwa dokumen tertentu yang diterima secara elektronik benar-benar datang dari orang yang bersangkutan dan tak berubah caranya adalah dengan mengirimkan suatu kode tertentu melaui e-mail dan kemudian pemilik e-mail mereplay email tersebut atau mengetikan kode yang telah dikirimkan.
Authentication server berfungsi untuk mengenali user yang berintegrasi ke jaringan dan memuat semua informasi dari user tersebut, dalam praktek biasanya authentification server mempunyai backupp yang berfungsi untuk menjaga jika server itu ada masalah sehingga jaringan dan pelayanan tidak terganggu.
Dalam aplikasi Web dibutuhkan mekanisme yang dapat melindungi data dari pengguna yang tidak berhak mengaksesnya, misalnya sebuah situs Web yang berisikan foto-foto keluarga dan hanya dapat diakses sesama anggota keluarga. Mekanisme ini dapat diimplementasikan dalam bentuk sebuah proses login yang biasanya terdiri dari tiga buah tahapan yaitu : identifikasi, otentikasi dan otorisasi
Proses otentifikasi pada prinsipnya berfungsi sebagai kesempatan pengguna dan pemberi layanan dalam proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak mendapatkan resourcenya. Sedang pihak pemberi layanan harus mampu menjamin bahwa pihak yang tidak berhak tidak akan dapat mengakses resource ini.
Proses otentikasi dapat dilakukan oleh webserver ataupun PHP, sebagai berikut Otentikasi oleh Webserver . Pada server Apache ada beberapa metode yang dipakai dalam mengimplementasikan mekanisme otentikasi. Pada prinsipnya mekanisme ini dibagi dua jenis yaitu :
1. Otentikasi dasar HTTP (HTTP Basic Authentication) yang dapat menggunakan beberapa media penyimpanan data otentikasi seperti file teks, file database DBM, atau RDBMS (misalnya My SQL )
2. Otentikasi menggunakan MD5 Digest
Dalam melakukan perlindungan terhadap suatu resource, kedua jenis otentikasi di atas menggunakan metode berbasis realm (daerah akses yang dikontrol). Setiap resource baik tunggal maupun jamak yang dilindungi akan mempunyai sebuah nama realm. nama realm dapat dispesifikasikan dalam file konfigurasi dengan menggunakan direktif AuthName.
Otentikasi dasar HTTP
Otentikasi dasar HTTP menggunakan teknik base64-encoding sederhana yang diaplikasikan untuk username dan password sebelum data tersebut ditransfer ke server. Otentikasi jenis ini dipakai untuk membatasi akses ke halaman-halaman web dengan berdasarkan kepada :
• nama host dari browser;
• password yang dimasukkan oleh user
Otentikasi dasar berbasis password
Jika seorang pengguna untuk pertama kalinya mencoba mengakses direktori yang dilindungi, maka ia harus terlebih dahulu menuliskan nama dan password ke dalam sebuah form yang muncul dalam bentuk window pop up. Jika nama dan password pengguna ini diizinkan untuk mengakses, maka browser berhak mengakses ke direktori ini selama sisa sesi browsing.
Otentikasi dasar berbasis Host
Jenis otentikasi dasar lainnya adalah pembatasan akses berdasarkan host klien. Host dapat berupa nama domain seperti f117.bopmber.org atau alamat IP seperti 172.20.172.10.
Alamat IP yang digunakan :
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

E. DESAIN
• TOPOLOGI FISIK

Gambar Penempatan Access Point


Gambar Denah Lokasi




• TOPOLOGI LOGIS

Access Point :
IP address : 192.168.10.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-1 :
IP address : 192.168.10.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-2 :
IP address : 192.168.10.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-3 :
IP address : 192.168.10.4
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-4 :
IP address : 192.168.10.5
Subnet mask : 255.255.255.0

Pc-5 :
IP address : 192.168.10.6
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-6 :
IP address : 192.168.10.7
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-7 :
IP address : 192.168.10.8
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-8 :
IP address : 192.168.10.9
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-9 :
IP address : 192.168.10.10
Subnet mask : 255.255.255.0
Pc-10 :
IP address : 192.168.10.11
Subnet mask : 255.255.255.0
F. Anggaran
Biaya Hardware :
Harga Access Point : Rp. 512,600
Harga antena OMNI : Rp. 625.000
Harga TP LINK : Rp.155.000
Biaya installasi : Rp. 1.500.000
TOTAL : Rp. 2.792.600






Daftar Pustaka

Sumber :http://suryana.or.id/konfigurasi-wireless-access-point/
http://amy-poenya.blogspot.com/2008/09/serangan-access-point-router-dan-antena.html
Minggu, 21 September 2008
Sumber: http://images.google.co.id/images
http://anniezz.wordpress.com/2009/01/23/pengertian-acces-poin-dan-gambarnya/
Januari 23, 2009, 4:25 am
http://www.google.co.id/search?q=pengertian+antena+omni&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&aq=f&aqi=g2&aql=&oq=
http://www.primakomputer.com/tp-link-tl-wn821n/#more-734
Posted by admin in Tp-link | USB Wifi
http://gudang-referensi-skripsi.blogspot.com/2010/04/038-otentikasi-pada-aplikasi-berbasis.html
December 10th, 2009 admin
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.wajanbolic.com/wp-content/uploads/img/products/grid-horizontal.jpg&imgrefurl=http://www.wajanbolic.com/%3Fp%3D328&usg=__yqz3A9ZTqD9c5VcPR_BbgTAKuU0=&h=300&w=300&sz=11&hl=id&start=11&zoom=1&tbnid=_HK93ScJkln1_M:&tbnh=116&tbnw=116&ei=08wXTuvNMIXMrQfk7YzQAQ&prev=/search%3Fq%3Dantena%2Bomni%26um%3D1%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26tbm%3Disch&um=1&itbs=1